DEMOGRAFI
A. Rumusan Masalah
Pertambahan penduduk suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh factor-faktor Demografi:
1. Jelaskan masing-masing hal tersebut ?
Pertambahan penduduk suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh factor-faktor Demografi:
a.
Mortalitas
b.
Fertilitas
c.
Migrasi
1. Jelaskan masing-masing hal tersebut ?
2.
Bagaimana pandangan anda tentang pertambahan
penduduk di Indonesia ?
B. Pembahasan
1. Pengertian Mortalitas (kematian)
Mortalitas adalah ukuran jumlah
kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala
besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada
jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata
mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per
tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual
yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
Statistik sepuluh Negara dengan
angka mortalitas tertinggi di dunia :
Angola 192.50
Afganistan 165.96
Sierra Leone 145.24
Mozambik 137.08
Liberia 295.00
Niger 122.66
Somalia 118.52
Mali 117.99
Tajikistan 112.10
Guinea-Bissau 108.72
(Sumber : Wikipedia.com)
Pengaruh Mortalitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kematian dibagi menjadi dua yaitu:
a)Faktor langsung (faktor dari dalam)
Umur
Jenis kelamin
Penyakit
Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
b) Faktor tidak langsung (faktor
dari luar)
Tekanan, baik psikis maupun fisik,
Kedudukan dalam perkawinan
Kedudukan sosial-ekonomi,
Tingkat pendidikan,
Pekerjaan,
Beban anak yang dilahirkan,
Tempat tinggal dan lingkungan,
Tingkat pencemaran lingkungan,
Fasilitas kesehatan dan kemampuan
mencegah penyakit,
Politik dan bencana alam.
2. Pengertian Fertilitas
(kelahiran)
Fertilitas merupakan kemampuan
berproduksi yang sebenarnya dari penduduk (actual reproduction performance).
Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang atau sekelompok
perempuan.
Kelahiran yang dimaksud disini
hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang dilahirkan menunjukan
tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari lamanya bayi itu
dikandung.
Fertilitas sebagai istilah
demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seseorang wanita
atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya
bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk
melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti kata sterilitas. Natalitas mempunyai
arti sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup
peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
Istilah fertilitias sering disebut
dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
wanita dengan adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, berteriak,
bergerak, jantung berdenyut dan lain sebagainya. Sedangkan paritas merupakan
jumlah anak yang telah dipunyai oleh wanita. Apabila waktu lahir tidak ada
tanda-tanda kehidupan, maka disebut dengan lahir mati (still live) yang di
dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.
Kemampuan fisiologis wanita untuk
memberikan kelahiran atau berpartisipasi dalam reproduksi dikenal dengan
istilah fekunditas. Tidak adanya kemampuan ini disebut infekunditas, sterilitas
atau infertilitas fisiologis.
Pengetahuan yang cukup dapat
dipercaya mengenai proporsi dari wanita yang tergolong subur dan tidak subur
belum tersedia. Ada petunjuk bahwa di beberapa masyarakat yang dapat dikatakan
semua wanita kawin dan ada tekanan sosial yang kuat terhadap wanita/ pasangan
untuk mempunyai anak, hanya sekiat satu atau dua persen saja dari mereka yang
telah menjalani perkawinan beberapa tahun tetapi tidak mempunyai anak. Seorang
wanita dikatakan subur jika wanita tersebut pernah melahirkan paling sedikit
seorang bayi.
Pengukuran fertilitas lebih
kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas (kematian) karena seorang
wanita hanya meninggal sekali, tetapi dapat melahirkan lebih dari seorang bayi.
Kompleksnya pengukuran fertilitas ini karena kelahiran melibatkan dua orang
(suami dan istri), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja (orang
yang meninggal). Seseorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu, berarti
mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya,
seorang wanita yang telah melahirkan seorang anak, tidak berarti resiko
melahirkan dari wanita tersebut menurun.
Pengaruh Fertilitas
Menurut Ida Bagus Mantra (1985),
terdapat sejumlah factor yang dapat mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas
factor-faktor demografi dan factor-faktor non demografi. Factor-faktor
demografi antara lain: struktur atau komposisi umur, status perkawinan, umur
kawin pertama, keperidian atau fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin.
Factor-faktor non demografi antaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat
pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi.
Factor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung
terhadap fertilitas.
Davis dan blake (1956 dalam Ida
Bagus Mantra,1985) memperinci pengaruh factor social melalui 11 “variable
antara” yang dikelompokkan sebagai berikut:
Variable-variabel yang mempengaruhi
hubungan kelamin
Umur memulai hubungan kelamin
(kawin)
Selibat permanen, yaitu proporsi
wanita yang tidak pernah adakan hubungan kelamin
Lamanya masa reproduksi yang hilang
karena perceraian, perpisahan atau ditinggal pergi oleh suami dan suami meninggal.
Abstinensi sukarela
Abstinensi karena terpaksa
(impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak dapat dihindari.
Frekuensi hubungan seks.
3. Pengertian Migrasi (Perpindahan)
Migrasi penduduk adalah perpindahan
penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk
terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang
melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara
saja.
Migrasi merupakan bagian dari
mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu
daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen
(sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula
mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan
melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu
negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas
dua golongan yaitu :
Migrasi Internasional, yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional
dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk
dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan
imigrasi disebut imigran.
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk
dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
Remigrasi atau repatriasi, yaitu
kembalinya imigran ke negara asalnya.
Migrasi Nasional, yaitu perpindahan
penduduk dari daerah ke daerah lain pada Negara tersebut. dibagi menjadi empat
, yaitu :
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
Transmigrasi => Dari Pulau ke
Pulau
Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
Evakuasi => Dari tempat yang
tidak aman ke tempat yang aman
Pengaruh Migrasi
Pada dasarnya faktor-faktor orang
yang melakukan migrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor
penarik.
contoh faktor pendorong:
1.Berkurangnya lapangan pekerjaaan di
tempat asal
2. Bencan alam seperti banjir, gempa
bumi, gunung meletus dll
3. Adanya wabah penyakit berbahaya
4. Makin berkurangnya sumber-sumber
alam ditempat asal
5. Adanya tekanan atau diskriminasi
politik, agama atau suku di daerah asal
6. Alasan perkawinan atau pekerjaan
yang mengharuskan pindah dari daerah asal
Contoh faktor penarik:
1. Adanya rasa kecocokan di tempat
yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok
2. Kesempatan untuk mendapatkan
pendapatan yang lebih baik
3. Kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih tinggi
4. Keadaan lingkungan dan keadaan
hidup yang dianaggap menyenangkan misalnya iklim, perumahan, sekolah dan
fasilitas-fasilitas umum lainnya
5. Banyak terdapat tempat-tempat
hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi penduduk-penduduk pedesaan
atau kota kecil
Menurut Saya dari Tahun ke Tahun
pertambahan penduduk indonesia cukup menjadi sebuah permasalahan serius
terutama di daerah perkotaan, karena
Semakin besar jumlah Dan pertambahan penduduk,
Semakin banyak pula permasalahan yang di hadapi oleh suatu daerah. Sebagai Contoh dengan pertambahan jumlah penduduk harus di barengin dengan
pertambahan berbagai Sarana Dan perasaan yang di butuh Kan. Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan
oleh pemerintah, Supaya Negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang
baik. Jika dilihat pertambahan penduduk
di Indonesia dari Tahun ke Tahun Semakin membuat.
Komentar
Posting Komentar