KEBUDAYAAN 4
Pengertian Kebudayaan Menurut Para
Ahli
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli dalam Negeri
(Indonesia)
Koentjaraningrat: Menurut Koentjaraningrat, bahwa
pengertian kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengn belajar.
Selo
Soemardjan dan Soeleman Soemardi: Kebudayaan berarti semua hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Ki
Hajar Dewantara: Menurut
Ki Hajar Dewantara, bahwa pengertian kebudayaan adalah buah budi manusia adalah
hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertip dan damai.
Drs.
Mohammad Hatta: Menurutnya
pengertian kebudayaan adalah ciptaan hidu pdari suatu bangsa.
R.
Seokmono: Pengertian
kebudayaan menurut R. Soekmono adalah segala hasil usaha manusia, baik berupa
benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Parsudi
Suparlan: Menurut
Pasudi Suparlan, bahwa pengertian kebudayaan adalah sebagai keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi
tingkah lakunya.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Luar Negeri
Kluckhohn
dan Kelly:
Pengertian kebudayaan menurut Kluckhohn dan Kelly, adalah semua rancangan hidup
yang tercipta secara historis, baik yang tersurat maupun yang tersirat,
rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial
untuk perilaku manusia.
E.B.
Taylor: Pengertian
kebudayaan menurut E.B. Taylor bahwa arti kebudayaan adalah suatu keseluruhan
kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat
istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Nostrand:
Menurut Nostrand, kebudayaan adalah
sebagai sikap dan kepercayaan, cara berfikir, berperilaku, dan mengingat
bersama oleh anggota komunitas tersebut.
Bounded
et. Al: Menurutnya,
pengertian kebudayaan adalah hal-hal yang berbentuk oleh pengembangan dan
transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu.
Sir
Edwards B Tylor: Pengertian
kebudayaan menurut Sir Edwards B. Tylor bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide da segala sesuatu yang dihasilkan mausia kesamaan pengalaman historis.
kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide da segala sesuatu yang dihasilkan mausia kesamaan pengalaman historis.
Gerak Kebudayaan dan Perubahan
Kebudayaan
Gerak kebudayaan
adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan
tadi. Gerak manusia terjadi oleh sebab hubungan-hubungan yang terjadi antar
terjadi kelompok masyarakat. Kebudayaan suatu kelompok manusia jika dihadapkan
pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda, lambat laun akan diterima
dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian manusia itu sendiri. Proses itu dinamakan akulturasi
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi
karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang
berasal dari luar masyarakat.
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari
dalam masyarakat (sebab intern)
Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan
jumlah penduduk.
Adanya penemuan-penemuan baru yang
berkembang di masyarakat,
baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang
bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
Munculnya berbagai bentuk
pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena
adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut
ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa
masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya.
Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka
harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang
antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya
akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
Adanya pengaruh
kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan
perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka
disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak,
maka disebut cultural animosity.
Orientasi Budaya
Kluckhohn dalam
Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling
berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional
sistem nilai ini mendorong individu untuk
berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka
percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu
mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman
yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang,
malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah
sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai
tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan
sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa
sistem nilai budaya suatu
masyarakat merupakan wujud
konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada
diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
Ada 5 masalah pokok menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994), yaitu:
1.
Hakekat hidup
2. Hakekat kerja atau karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Hakekat Hidup
Masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan dalam memahami arti dari hidup.Sebagai contoh dalam Buddha, hidup itu buruk dan manusia harus mencapai Nirvana. Hal ini mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menjalani kehidupannya. Namun, banyak kebudayaan yang menganggap hidup itu baik. Jadi, variasi budaya mempengaruhi pemikiran-pemikiran manusia.
Masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan dalam memahami arti dari hidup.Sebagai contoh dalam Buddha, hidup itu buruk dan manusia harus mencapai Nirvana. Hal ini mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menjalani kehidupannya. Namun, banyak kebudayaan yang menganggap hidup itu baik. Jadi, variasi budaya mempengaruhi pemikiran-pemikiran manusia.
Hakekat kerja atau karya manusia
Ada beberapa yang menganggap kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan dalam kehidupan (survival). Namun, ada yang bekerja untuk mendapatkan pangkat, jabatan, bahkan ada yang berpikir bekerja untuk meninggikan prestasi. Bukan harta yang dicari, namun status sosial yang dimiliki setiap individu.
Ada beberapa yang menganggap kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan dalam kehidupan (survival). Namun, ada yang bekerja untuk mendapatkan pangkat, jabatan, bahkan ada yang berpikir bekerja untuk meninggikan prestasi. Bukan harta yang dicari, namun status sosial yang dimiliki setiap individu.
Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan
waktu
Masalah ini memilik fokus dalam waktu. Ada budaya yang harus menganggap penting masa lampau, ada yang memperhatikan masa kini adalah yang terpenting sebagai tujuan perjuangannya, dan ada budaya yang melihat jauh ke depan. Hal ini mempengaruhi masyarakat dalam menentukan perencanaan hidupnya dikarenakan perbedaan pendapat dalam pemahaman dimensi waktu.
Masalah ini memilik fokus dalam waktu. Ada budaya yang harus menganggap penting masa lampau, ada yang memperhatikan masa kini adalah yang terpenting sebagai tujuan perjuangannya, dan ada budaya yang melihat jauh ke depan. Hal ini mempengaruhi masyarakat dalam menentukan perencanaan hidupnya dikarenakan perbedaan pendapat dalam pemahaman dimensi waktu.
Hakekat hubungan manusia dengan alam
sekitar.
Masalah ini menyangkut kepercayaan bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
Masalah ini menyangkut kepercayaan bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
Hakekat dari
hubungan manusia dengan manusia sesamanya
Masalah yang ke lima menyangkut tentang interaksi antar manusia. Banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Ada budaya yang menganggap kedudukan secara horizontal, dimana cenderung memikirkan hak asasi manusia. Sedangkan ada budaya yang menganggap kedudukan secara vertikal, dimana terciptanya pengembangan orientasi keatas (senioritas).
Masalah yang ke lima menyangkut tentang interaksi antar manusia. Banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Ada budaya yang menganggap kedudukan secara horizontal, dimana cenderung memikirkan hak asasi manusia. Sedangkan ada budaya yang menganggap kedudukan secara vertikal, dimana terciptanya pengembangan orientasi keatas (senioritas).

Komentar
Posting Komentar