Prasangka, Diskriminasi dan Enosentrisme
Pengertian Prasangka
Prasangka berarti membuat keputusan sebelum
mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini
merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga
diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap
yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional
John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga
kategori
Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap
benar.
Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan
tidak disukai.
Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana
kecenderungan seseorang dalam bertindak.
Pengertian
Diskriminasi
Diskriminasi
adalah sesuatu yang merujuk pada pelayanan yang tidak adil pada individu
tertentu, pelayanan tersebut dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili
oleh individu tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Diskriminasi diartikan sebagai pembedaan
perlakuan pada sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku,
agama dan lain sebagainya.
Menurut Theodorson & Theodorson (1979), Diskriminasi
adalah perlakuan yang tidak seimbang pada perorangan atau kelompok berdasarkan
sesuatu, biasanya bersifat kategorikal atau atribut khas seperti ras, suku,
agama atau keanggotaan kelas-kelas sosial.
Dalam islam, perilaku
diskriminatif sangat dilarang karena dapat menyebabkan kekisruhan. Disebutkan
dalam Q.S.al-Hujurat [49]: 13 yang berarti:
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu salingmengenal.
Sungguh, yang paling mulia di antara kamu ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.“
Penyebab Diskriminasi
Terjadinya diskriminasi dalam
masyarakat dilatarbelakangi oleh sejarah, oleh perkembangan sosio-kultural dan
situasional, faktor kepribadian dan perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
suatu individu atau kelompok dalam masyarakat.
Jenis-Jenis Diskriminasi
Ada 2 jenis diskriminasi yaitu
diskriminasi langsung dan diskriminasi tidak langsung.
Diskriminasi langsung
Diskriminasi langsung terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi langsung terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi tidak langsung
Diskriminasi tidak langsung terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Diskriminasi tidak langsung terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Macam-Macam Bentuk Diskriminasi
Berikut macam-macam bentuk
diskriminasi yang sering terjadi dalam masyarakat:
Diskriminasi Umur
Individu di beri layanan yang tidak adil karena tergolong dalam lingkungan umur tertentu. Contohnya di negara malaysia remaja dianggap orang yang menimbulkan masalah sehingga timbul istilah masalah remaja.
Individu di beri layanan yang tidak adil karena tergolong dalam lingkungan umur tertentu. Contohnya di negara malaysia remaja dianggap orang yang menimbulkan masalah sehingga timbul istilah masalah remaja.
Diskriminasi Gender (Jenis Kelamin)
Individu di beri layanan yang tidak adil karena jenis kelamin mereka. Contoh seorang wanita menerima gaji yang lebih rendah dengan lelaki sejawatnya meskipun pekerjaan mereka sama.
Individu di beri layanan yang tidak adil karena jenis kelamin mereka. Contoh seorang wanita menerima gaji yang lebih rendah dengan lelaki sejawatnya meskipun pekerjaan mereka sama.
Diskriminasi Kesehatan
Individu diberi layanan yang tidak adil karena mereka menderita penyakit atau kecacatan tertentu Contohnya seorang yang pernah menderita sakit jiwa di tolak untuk mengisi jawatan tertentu, meskipun ia sudah sembuh dan memiliki kemampuan yang di perlukan.
Individu diberi layanan yang tidak adil karena mereka menderita penyakit atau kecacatan tertentu Contohnya seorang yang pernah menderita sakit jiwa di tolak untuk mengisi jawatan tertentu, meskipun ia sudah sembuh dan memiliki kemampuan yang di perlukan.
Diskriminasi Ras
Individu tidak di berikan layanan kesehatan karena ras mereka.
Individu tidak di berikan layanan kesehatan karena ras mereka.
Diskriminasi Agama
Individu di beri layanan yang tidak adil berdasarkan agama yang dianut olehnya
Individu di beri layanan yang tidak adil berdasarkan agama yang dianut olehnya
Pengertian Etnosentrisme
Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan
yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai
sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk
menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.
Etnosentrisme merupakan kecenderungan
tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok
ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku
berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
Setiap suku bangsa atau ras tertentu
memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda dan sekaligus menjadi kebanggaan
mereka. Suku bangsa ras tersebut cendrung menganggap kebudayaan mereka
sebagai salah satu prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan
sebagainya. Segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki, dipandang
sebagai, dipandang sebagai suatu yang kurang baik, kurang estetis, dan
bertentang dengan kodratnya.
Cara
mengatasi perilaku Prasangka, Diskriminasi dan Entosentrisme
Berikut cara untuk mengatasi
prasangka :
1)
Memutuskan
siklus prasangka: belajar tidak membenci karena dapat membahayakan diri sendiri
dan orang lain. Dengan cara mencegah orang tua dan orang dewasa lainnya untuk
melatih anak menjadi fanatic.
2)
Berinteraksi
langsung dengan kelompok berbeda: i) contact hypothesis—pandangan bahwa
peningkatan kontak antara anggota dari berbagai kelompok sosial dapat efektif
mengurangi prasangka diantara mereka. Usaha-usaha tersebut tampaknya berhasil
hanya ketika kontak tersebut terjadi di bawah kondisi-kondisi tertentu.
ii) extended contact hypothesis—sebuah pandangan yang menyatakan bahwa
hanya dengan mengetahui bahwa anggota kelompoknya sendiri telah membentuk
persahabatan dengan anggota kelompok out-groupdapat mengurangi prasangka
terhadap kelompok tersebut.
3)
Kategorisasi
ulang batas antara “kita” dan “mereka” hasil dari kategorisasi ulang ini, orang
yang sebelumnya dipandang sebagai anggota out-group sekarang dapat
dipandang sebagai bagian dari in-group.
4)
Intervensi
kognitif: memotivasi orang lain untuk tidak berprasangka, pelatihan (belajar
untuk mengatakan “tidak” pada stereotype).
5)
Pengaruh
social untuk mengurangi prasangka.
Cara mengatasi sikap diskriminasi :
1) Belajar tidak membenci, karna dapat
membahayakan diri sendiri bahkan orang lain.
2) Mencoba berinteraksi dengan kelompok
lain yang berbeda.
3) Mengkaji ulang antara “kita” dan
“mereka”. Pengkategorian ulang ini akan menimbulkan pandangan yang berbeda
dengan sebelumnya.
4) Pelajaran multiculturalisme harus
dimasukkan kedalam pendidikan nasional dan dimulai sejak kecil.
Cara mengatasi sikap Etnosentrisme :
1)
Memberikan
Toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan
kita
2)
Menghargai
suku,agama,dan ras yang berbeda
3)
Jika
permasalahnnya karena miss communication bisa dengan mengadakan mediasi antar
kepala suku atau kepala daerah
4)
Pemerintah
harus lebih telaten dalam mengurusi masalah-masalah yang ada di sudut-sudut
Negara, jangan hanya terpaku pada ibu kota saja
5)
Pemerintah
harus lebih peka dan adil dalam pembuatan peraturan-peraturan agar tidak ada
yang merasa di anak tirikan dan merasa tidak di perdulikan oleh pemerintah.
6)
Perbaikan
pada manajemen konflik agar mampu mengurangi konflik yang terjadi antara
kelompok minoritas dengan minoritas maupun antara kelompok minoritas dengan
mayoritas. Misalnya di adakan manajemen konflik pada suku dayak dan suku Madura
yang merupakan kelompok mayoritas, sehingga suku dayak tidak merasa di
diskriminasikan.
Komentar
Posting Komentar